Dacing

------- HOME------ SLIDES ------ ARTIKEL -------PELATIHAN

beda pendapat

Beda pendapat bukan konflik, kalau kepentingan utama bukan gengsi.
Kalau tidak percaya, simak cerita ini.
Dua murid SMU dapat bocoran soal ujian. Masing-masing coba mengerjakan. Jawaban mereka berbeda, tapi kepentingan mereka sama. Mereka mau tahu jawban yang benar dan tidak mementingkan gengsi. Lalu mereka kerjasama mencari tahu dimana salah mereka.
Jika semua pemimpin bangsa bisa seperti mereka. Tidak adu gengsi melainkan bekerja sama mencari jawaban untuk memajukan bangsa ini. . . .

2 komentar:

buditem mengatakan...

pak matindas yg saya banggakan,
maaf baru hari ini saya tahu bapak mempunyai weblog.
Komentar saya untuk tulisan bapak adalah suatu pernyataan, masalah yang dihadapi adalah bangsa ini tidak mempunyai pemimpin bangsa. Yang ada adalah sejumlah orang yang merasa besar dan menganggap dan mengangkat dirinya menjadi pemimpin bangsa. Faktanya mereka adalah pemimpin badan eksekutif, legislatif, yudikatif dan entah apa lagi. So, mari kita cari dan tetapkan pemimpin bangsa terlebih dahulu.
Salam.
Budi

Unknown mengatakan...

Mas Budi tulisan ini bagus sekali. Singkat, padet dan 'he .. eh udah lama saya mikir nah ini jawabannya baru ketemu. Sering banget ya kita dengar di radio sejak jaman transistor, di mesjid, di pidato presiden dan dalam petuah guru atau orang yang ditua'in kalau ada yang habis berantem. Kira2 bunyinya mirip 'beda pendapat bukan konflik' terus nasehatnya ditambah bumbu2 yang rada2 ngga nyambung, ok-ok aja sih tapi ya mestinya engga begitu. Coba apa rasanya sambel terasi dikasih keju. Iya memang ngga apa-apa tapi apa rasanya!!! Jadi letak masalahnya di 'gengsi' ya! Bung Budi saya sering denger grup band pecah karena beda pendapat terus konflik. Duh padahal albumnya bagus, skill-nya piawai dan personilnya orang baik2, ngga ada yang urakan. Padahal kalau ngeliat Rolling Stones ya, buset angkatan babe gue dulu serem banget kalau anaknya ngefans sama 'ni band. Apa lagi Jagger, udah dower, rambut panjang berantakan, pencilatan, gogoakan (tereak mlulu) sampe-sampe tukang begal di pasar dijulukin 'jeger'. Tapi Bud eh pa' Budi, ini band dari jaman kita SMP dulu sampe sekarang, taun 2008, masih ada, engga gonta-ganti dan manggug terus. Berarti mereka sering beda pendapat tapi ngga pake gengsi. ....tapi Oom entar dulu, gengsi itu khan kembangnya ego. Ego itu khan selalu berperan utama pada setiap orang. Jadi gimana ya ...?

Arsip Blog

GAGASAN terSESAT

Memang ada pepatah yang mengatakan: “Malu bertanya, sesat dijalan”, tapi maaf, pepatah itu tidak laku di saat seseorang merintis jalan ke dunia baru yang belum pernah dikenal orang lain. Dalam perjalanan ke sana, tidak ada orang lain tempat bertanya. Karena itu seperti Hamlet, para petualang hanya bisa bertanya pada diri sendiri: “to be, or not to be”. Kumpulan naskah di sini diberi judul GAGASAN terSESAT, gagasan yang keluar dari jalur-jalur kelaziman. Saya percaya bahwa orang hanya mungkin tersesat kalau ia berani bertualang. Selama tetap di jalan umum (yang dilalui semua orang), kita aman. Ruginya, kita juga tidak akan sampai ke dunia yang baru.

Cinta Seks dan Dosa
Manusia itu makhluk multi dimensi. Terikat pada dimensi biologis, ia butuh makan, gerak dan Seks. Sebagai mahluk sosial, ia butuh perhatian, pujian berupa cinta. Lalu (atau barangkali tetapi) sebagai mahluk spiritual, ia butuh ketentraman dan kejaran dosa. Naskah di kapling ini antara lain adalah [1] Aneka Penyelewengan [2] Tips untuk memilih istri ke dua [3] Seks Psikologis Vs Seks Biologis [4]Dosa [5] Cinta, perasaan atau energi?

Ini, bukan Itu.
Naskah di kapling ini bertujuan menunjukkan perbedaan (dari) istilah-istilah yang sering di samaratakan (padahal jelas berbeda) seperti misalnya [1] Iman dan Agama [2] Gengsi dan Harga Diri [3] Konflik, permusuhan dan beda pendapat [4] Kewajar dan Keadilan

Gizi Psikologis Buat Anak

Perkembangan anak tidak saja membutuhkan makanan untuk kebugaran badannya, melainkan juga gizi psikologis untuk kesehatan jiwanya. Untuk itu sejumlah hal perlu mendapat perhatian [1 Anak itu unik [2] Menyikapi kebohongan anak [3] Membekali anak dengan keterampilan hidup [4]Moral di balik cerita wayang [5] Kritik, santapan rohani bergizi tinggi

Keranjang Daur Ulang
Ada sejumlah naskah yang tekah saya tuliskan lebih dari 20 tahun yang lalu. Ketika berberapa orang mebacanya di tahun 2008, mereka mengira naskah itu barus selesai kemarin. Anda mungkin tergoda membaca judul-judl ini [1] Empat cara menabung waktu [2] Jail [3] Kenalkan: “Amitri” [4] S edekah [5] Selusin Jurus Bijak dalam Menolong

Perempuan Gagah Jelita
Issu kesetaraan gender adalah topik kontroversial yang kadang kadang memberi inspirasi untuk menulis. Terganggu oleh adanya tiga jenis kelamin yang terulis di pintu toilet (laki / perempuan/ guru atau male / female/ executive) , saya teregilitik menulis topik-topik berikut. [1] Kartono, Sosok Kartini Abad Ini [2] Emansipasi dan Pembagian Peran [3] A-K-U Wanita [4] Menjadi Perempuan (bukan Pria, bukan Wanita) [5] Nilsa, dari sabang sampai Merauke [6] Realita Pernikahan

Kreatif Tanpa Nyentrik
Banyak mahasiswa isntitut kesenian yang berdandan dengan cara nyentrik. Pakai anting sebelah, rambut gondrong atau baju separuh dekil. Mereka kira, dengan nyentrik mereka langsung kreatif. . . . Padahal, hakikat kreatifitas jauh dari sekedar berbeda. [1] Kreatologi, jurus-jurus perangsang kreativitas [2] Kreativitas bukan segala-galanya [3] Kreativitas, perlukah? [4] Agar Anak Tak Mirip Robot


Sekedar Bertanya
Silence is Golden (tapi jangan diam waktu ujian lisan). Talking is Silver (jangan berisik waktu yang lain berdoa). Jangan diam dan jangan bicara. Jadi?.... Bertanyalah. Bertanya tanpa berisik. Bertanya pada diri sendiri [1] Dari mana datangnya keinginan? [2] Renungan Logika [3] Nasionalisme, spirit, sifat atau sekedar mode [2] Masyarakat Madani, . . . . Mungkinkah?

Tertawalah, mumpung gratis
Lelucon, Anekdot maupunKisah Penyegar yang ada di kapling ini, umurnya sangat pendek. Kalau ada lelucon baru yang lama langsung di hapus. Jadi kalau tidak anda baca hari ini, besok dia sudah berubah jadi cerita lain. Karena itu kalau mau tertawa, tertawalah hari ini, besok boleh jadi sudah terlambat-

Entri Populer